Saturday, 12 April 2014

Dioda / Diode I Mengenal Dioda atau Diode

Dioda/Diode adalah komponen elektronika aktif yang mempunyai dua kaki (terminal) yaitu anoda/anode (A) dan katoda/katode (K). Dioda mempunyai banyak varian di antaranya dioda biasa, dioda zener, light emiting diode (LED), dan photo diode. Setiap dioda tersebut mempunyai fungsi masing-masing dan bahan pembuatnya pun berbeda. Simbol dioda biasa dapat dilihat pada gambar di bawah.








Dioda/Diode biasa dibuat dari bahan germanium dan silicon yang dapat berfungsi sebagai penyearah tegangan AC (jika dipasang forward). Forward adalah pemasangan dioda dimana kaki anoda diberi arus positif atau kaki katoda diberi arus negatif. Dalam kondisi tersebut arus lisatrik dapat mengalir melalui komponen dioda. Jika dipasang sebaliknya, maka arus tidak akan mengalir melalui dioda, kondisi ini disebut reverse.

Dengan demikian jika pada sebuah rangkaian seri tertutup yang terdiri dari battery (sumber tegangan DC), resistor, dan lampu DC, maka lampu akan menyala jika dioda dipasang forward dan lampu akan padam jika dioda dipasang reverse. Drop tegangan pada dioda forward untuk bahan silicon adalah 0.6 – 0.7 Volt dan untuk bahan germanium adalah 0.2 – 0.3 Volt.

Dalam rangkaian elektronika dioda sering digunakan pada rangkaian regulator/power supply, pengurang tegangan, dan sebagai pengaman polaritas. Adapun jenis-jenis dioda (keluarga dioda) di antaranya adalah:
  1. Dioda Biasa (yang sedang dibahas)
  2. Dioda Schottky
  3. Dioda Terowongan
  4. Dioda Zener
  5. LED (Light Emiting Diode)
  6. Dioda Foto (Photo Diode)
  7. SCR
Dioda/Diode terbuat dari bahan semikonduktor tipe P (positif) dan tipe N (negatif) yang digabungkan sehingga terbentuk dua kaki yakni anoda (A) yang terhubung dengan semikonduktor tipe positif dan katoda (K) yang terhubung dengan semikonduktor tipe negatif.

Untuk mengetahui baik tidaknya komponen dioda dapat dilakukan dengan cara membuat rangkaian seri seperti tadi atau dengan cara diukur menggunakan AVO Meter pada selector Ohm Meter. Pastikan probe positif  AVO Meter ditempel pada kaki anoda dan probe negatif AVO Meter pada kaki katoda. Dioda yang masih baik dan layak pakai harus menunjuk angka tertentu (pada AVO Meter Digital) dan jarum harus bergerak mendekati nol (untuk AVO Meter Analog). Jika probe AVO Meter dipasang sebaliknya, maka jarum harus diam (tidak bergerak) untuk AVO Meter Analog atau display menunjukan OL (Over Load/ tak terhingga) untuk AVO Meter Digital.  Jika indikator pada AVO Meter menunjukkan sebaliknya, artinya dioda/diode tersebut sudah rusak.


1 comment: