Tuesday, 8 April 2014

Mengenal Kapasitor Lebih Jauh serta Fungsi dan Variabelnya

Capacitor adalah salah satu komponen pasif elektronika yang mempunyai peran penting dalam suatu sistem rangkaian elektronika. Istilah lain dari capacitor adalah condensator, dalam bahasa Indonesia sering ditulis dengan kapasitor atau kondensator. Satuan capacitor adalah Farad (F) dimana 1 Farad = 1.000 mF (mili Farad), 1 mF = 1.000 μF (micro Farad), 1 μF = 1.000 nF (nano Farad), dan 1 nF = 1.000 pF (pico Farad). Capacitor dapat menyimpan arus listrik untuk sementara waktu dengan karakteristik dapat melalukan arus AC dan menahan arus DC.

Fungsi Capacitor

Di dalam dunia elektronika (Electronics Technology), capasitor/ condensator mempunyai banyak fungsi jika dikombinasikan dengan komponen elektronika lain di antaranya:
  1. Sebagai penyaring (filter) pada rangkaian regulator DC atau power supply untuk meminimalisir tegangan ripple AC yang masih tersisa
  2. Sebagai pembangkit pulsa (frekuensi) dalam rangkaian oscilator
  3. Sebagai penggeser phasa
  4. Sebagai coupling yakni penghubung antara dua buah rangkaian elektronika seperti pada rangkaian penguat (amplifier) yang menghubungkan rangkaian Pre Amp dengan Amplipier

Simbol Capacitor

Ada beberapa simbol/ lambang capacitor/ condensator yang sering dipakai di dalam skema diagram. Simbol-simbol tersebut menggambarkan jenis dari capacitor/condensator tersebut, sedangkan nilai dari capacitor umumnya di tulis di samping simbol tersebut. Notasi capacitor adalah “C” dengan satuan Farad (F).


Simbol Capacitor Nonpolar
Capacitor ini tidak mempunyai polaritas sehingga dalam pemasangannya dapat bolak-balik dan umumnya berkapasitas kecil (pico Farad atau nano Farad). Capacitor ini sering dipakai dalam rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi seperti dalam rangkaian penguat audio (amplifier).


Capacitor Bipolar
Capacitor jenis ini mempunyai dua polaritas yaitu positif dan negatif sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Capacitor ini umumnya berkapasitas cukup besar yakni dalam satuan micro farad (μF) sampai dengan mili Farad (mF). Capacitor ini biasa dipakai sebagai filter dalam rangkaian penyearah (rectifier).


Variable Capacitor
Capacitor jenis ini tidak memiliki polaritas tetapi nilai kapasitansinya dapat diatur secara manual. Variable capacitor biasanya berkapasitas antara 100 pF sampai dengan 500 pF (pico Farad) dan sering digunakan dalam rangkaian radio untuk mengatur frekuensi. Istilah lain dari variable capacitor adalah varco (variable condensator).



Jenis Kapsitor Polar dan Non Polar

Kode Warna dan Angka pada Capacitor

Untuk mengetahui besarnya kapasitas dari sebuah capacitor/ condensator dapat dilihat dari label yang tertera pada fisik komponen tersebut atau dengan cara diukur menggunakan Capacitance Meter. Namun demikian tidak semua jenis capacitor berlabelkan nilai kapasitas tetapi diwakili dengan kode angka atau dengan kode warna seperti halnya resitor. Berikut adalah tabel konversi warna capacitor.

WARNA Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
J K L M N
Hitam 0 0 100 20% 4 100 10 10
Coklat 1 1 101 1% 6 200 100 1.6
Merah 2 2 102 2% 10 300 250 4 35
Orange 3 3 103 3% 15 400 40
Kuning 4 4 104 4% 20 500 400 6.3 6
Hijau 5 5 105 5% 25 600 16 15
Biru 6 6 106 - 35 700 630 20
Ungu 7 7 - - 50 800
Abu 8 8 - - 900 25 25
Putih 9 9 - - 3 1000 2.5 3
Mas - - 10-1 5% 2000
Perak - - 10-2 10%

Penjelasan
  1. Warna pada band ke-1 dan band ke-2 menunjukkan angka atau nilai dalam pF (pico Farad)
  2. Warna pada band ke-3 adalah multiplier (faktor pengali)
  3. Warna pada band ke-4 adalah toleransi untuk kapasitas di atas 10 pF
  4. Warna pada band ke-5 adalah maksimal tegangan dalam Volt (V) untuk setiap tipe condensator yang berbeda. J= Capacitor Tantalum, K = Capacitor Mica, L = Capacitor Polyester, M = Capacitor Electronite 4 Warna, dan N = Capacitor Electrolite 3 Warna
Contoh
Condensator dengan warna Kuning, Ungu, Merah, Hitam mempunyai kapasitas sebagai berikut:
  1. Kuning = 4 (nilai ke-1)
  2. Ungu = 7 (nilai ke-2)
  3. Merah = 10(faktor pengali yaitu 100)
  4. Hitam = 20% (toleransi)
Jadi kapasitanya adalah
= 47 x 102
= 47 x 100
= 4.700 pF (pico Farad)
= 4.7 nF (nano farad)
Capacitor yang tidak mempunyai kode warna biasanya diganti dengan angka yang nilainya sama denagn urutan warna di atas. Contoh:
  1. 100 = 10 x 100 => 10 x 1 => 10 pF => 0.01 nF
  2.  472 = 47 x 102 => 47 x 100 => 4.700 pF => 4.7 nF
  3. 220 =  22 x 100  => 22 x 1 => 22 pF => 0.022 nF
  4. 683 = 68 x 10=> 68 x 1.000 => 68.000 pF => 68 nF
  5. 103 = 10 x 10=> 10 x 1.000 => 10.000 pF => 10 nF
  6. dan seterusnya

Related Posts:

  • Cara Mengukur Tegangan DC Cara Mengukur Tegangan DC-Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para hobiist elektronika yaitu mengukur tegangan DC. Seberapa pentingkah sehingga harus dikuasai?Sangat Vital.Perlu anda ketahui sebagian besar peralat… Read More
  • Membaca Kode Warna Pada Resistor Membaca Kode Warna Pada Resistor Cara membaca kode warna resistor, Variable Resistor, Komponen Pengganti dan Satuan Resistor. Jika dibandingkan dengan komponen elektronika yang lain saya pikir Resistor yang paling mudah dip… Read More
  • Trafo atau Transformator I Mengenal Trafo atau Transformator Trafo atau transformator merupakan salah satu komponen elektronika sekaligus komponen listrik yang berfungsi untuk menaikan dan merurunkan tegangan AC (bolak balik).  Notasi trafo ditulis dengan huruf “T” besar atau “… Read More
  • Belajar Mengukur Arus dan Tegangan Mengukur Arus dan Tegangan - Untuk mengetahui kebenaran dari hasil perhitungan arus, tegangan, dan resistansi dapat dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur yang sesuai baik dengan multimeter analog ataupun dengan multime… Read More
  • Mengenal Kapasitor Lebih Jauh serta Fungsi dan Variabelnya Capacitor adalah salah satu komponen pasif elektronika yang mempunyai peran penting dalam suatu sistem rangkaian elektronika. Istilah lain dari capacitor adalah condensator, dalam bahasa Indonesia sering ditulis dengan kap… Read More

0 comments:

Post a Comment